Langsung ke konten utama

Tafsir “Allah Turun ke Langit Dunia”

Para ulama berbeda pendapat mengenai maksud “Allah S.W.T. turun ke langit dunia”. Arti “turunnya Allah” ini dikelompokkan ke dalam ayat mutasyabihat.
Dalam hal ini ulama terbagi menjadi dua. (Pertama) golongan Mufawwidlin, yaitu orang-orang yang beriman kepada bunyi kalimat tersebut dan menyerahkan takwilnya kepada Allah S.W.T. seraya mensucikannya dari segala sifat kekurangan.
(Kedua) golongan al-mu’awwilin, yaitu orang-orang yang menakwilkan maknanya sesuai dengan situasi dan kondisinya. Seperti makna “Allah turun” itu mereka takwilkan bahwa yang turun itu adalah perintah-Nya dan malaikatnya, dan bahwa itu adalah sebagai kiasan yang maksudnya Allah bersikap lembut kepada orang-orang yang berdoa dan memperkenankan doa mereka.
Perlu diingat, dalam asmaul husna disebutkan bermacam-macam sifat yang dimiliki oleh Allah S.W.T., yang mana Allah itu bersifat dengan segala sifat yang Maha Sempurna, berdimensi tak terhingga, dan tidak ada yang menyamai-Nya. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya, Wujud-Nya, Sifat-Sifat-Nya, dan Perbuatan-Nya serta Maksud dan Kehendak-Nya. Jadi, sekalipun ada di antara sifat-sifat Allah itu yang seolah-olah mirip dengan sifat manusia seperti melihat, mendengar, berkata, dan sebagainya, namun semuanya itu tidaklah sama dan tidak pula serupa.

ليس كمثله شيء هو الأحد لا شريك له

http://nubojonegoro.wordpress.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebiasaan baik beristighosah

Setiap jum'at pagi MI Islamiyah Ngujung dan MTs Al-Irsyad Ngujung berkumpul bersama di Masjid Jami' Baiturrohman Desa Ngujung Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro dalam rangka mempererat silaturrohim antar lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama dan LP Ma'arif Bojonegoro dirangkai dengan kegiatan Istighosah memohon pertolongan Allah agar kegiatan belajar tholabul ilmi di kedua lembaga tersebut mendapat taufiq dari Allah sehingga siswa dan siswinya memperoleh ilmu yang bermanfaat dan barokah beriman, bertaqwa, dan berilmu. #kemenagri #kemenagjatim #kemenagbojonegoro # paudbintangkejorangujungtemaya ngbojonegoro # raislamiyahngujungtemayangbojo negoro # miislamiyahngujungtemayangbojo negoro # mtsalirsyadngujungtemayangbojo negoro

Hukum Tahlilan Menurut Madzhab Syafi'i

Oleh: Abdurrahman (pembaca setia MB) Setelah membaca artikel yang ditulis oleh Ali Asyhar dan komentar-komentar para pembaca, saya tertarik untuk melakukan kajian terhadap masalah yang diperbincangkan tersebut. MUQADDIMAH Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya (QS. Adz-Dzariyaat: 56) dan Allah swt telah menurunkan kitabnya dan mengutus rasulnya untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana cara beribadah kepada Allah, namun kenyataannya banyak ritual-ritual yang dilakukan oleh umat islam khususnya di indonesia yang tidak jelas asal-usulnya dalam agama, akan tetapi justru seakan-akan hukumnya menjadi wajib seperti acara tahlilan. Acara ini selain tidak ada dasarnya dalam agama juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan tidak sedikit orang yang tidak mampu namun memaksakan diri, sampai ada yang terpaksa berhutang untuk melakukannya. Mengingat yang melakukan tahlilan ini adalah para pengikut bermadzhab syafi'i, maka saya tertarik untuk mengkaji tah...