Langsung ke konten utama

RUMUS MENCARI MALAM LAILATUL QADAR BERDASARKAN PENDAPAT ULAMA’

http://aswajanucenterjatim.com/berbagi/rumus-mencari-malam-lailatul-qadar-berdasarkan-pendapat-ulama/

unnamed (4)Malam Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa di antara malam-malam yang pernah ada. Dikatakan bahwa malam tersebut lebih mulia dibandingkan dengan malam 1000 bulan. Namun malam ini adalah malam yang misterius karena tidak disebutkan kapan terjadi, bahkan Rasulullah sendiri pun tidak menginformasikan akan kedatangannya. Dalam beberapa hadits Rasulullah hanya menginformasikan tanda-tanda kedatangannya, di antaranya yang cukup populer adalah waktu terjadinya lailatul qadar adalah di malam ganjil 10 terakhir bulan Ramadhan. Jika dirinci, lailatul qadar akan datang pada salah satu malam 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadhan. Berkenaan dengan hal tersebut, beberapa ulama’ mencoba merumuskan kapan terjadinya lailatul qadar. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pendapat Imam Ghazali yang dikutip oleh Abu Bakar al-Dimyathi dalam kitab I’anatut Thalibin Juz 2 hal. 290 cetakan Dar al-Fikr
قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر،
 فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء: فهي ليلة تسع وعشرين.
أو يوم الاثنين: فهي ليلة إحدى وعشرين.
أو يوم الثلاثاء أو الجمعة: فهي ليلة سبع وعشرين.
أو الخميس: فهي ليلة خمس وعشرين.
أو يوم السبت: فهي ليلة ثلاث وعشرين.
Al-Ghazali dan yang lainnya berkata bahwa Lailatul Qadar dapat diketahui dari hari permulaan bulan Ramadhan
Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau hari Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh sembilan.
Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh satu.
Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh tujuh.
Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh lima.
Jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam kedua puluh tiga.
Pendapat Abi Hasan al-Syadzili dalam kitab Hasyiyah al-Shawi ‘alal Jalalain Juz 4 hal. 337 cetakan Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah :
فعن أبي الحسن الشاذلي إن كان أوله الأحد فليلة تسع وعشرين ، أو الإثنين فإحدي وعشري أو الثلاثاء فسبع وعشرين أو الأربعاء فتسعة عشر أو الخميس فخمس وعشرين أو الجمعة فسبعة عشر أوالسبت فثلاث وعشرين
Dari Abi al-Hasan al-Syadzili:
Jika awal Ramadhan hari Ahad maka Lailatul Qadar malam 29
Jika awal Ramadhan hari Senin maka Lailatul Qadar malam 21
Jika awal Ramadhan hari Selasa maka Lailatul Qadar malam 27
Jika awal Ramadhan hari Rabu maka Lailatul Qadar malam 19
Jika awal Ramadhan hari Kamis maka Lailatul Qadar malam 25
Jika awal Raamadhan hari Jumat maka Lailatul Qadar malam 17
Jika awal Raamadhan hari Sabtu maka Lailatul Qadar malam 23
Dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Ibn Qasim al-Ghazi juz I hal. 304 cetakan Syirkah al Ma’arif Bandung:
وذكرو لذلك ضابطا وقد نظمه بعضهم بقوله
وإنا جميعا إن نصم يوم جمعة ¤ ففي تاسع العشرين خذ ليلة القدر .
وإن كان يوم السبت أول صومنا ¤ فحادي وعشرين اعتمده بلا عذر
 وإن هل يوم الصوم في أحد ففي ¤ سابع العشرين ما رمت فاستقر
وإن هل بالأثنين فاعلم بأنه ¤ يوافيك نيل الوصل في تاسع العشري
ويوم الثلاثا إن بدا الشهر فاعتمد ¤ علي خامس العشرين تحظي بها فادر .
وفي الإربعا إن هل يا من يرومها ¤ فدونك فاطلب وصلها سابع العشري .
ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد ¤ توافيك بعد العشر في ليلة الوتر
Jika awal Ramadhan hari Jumat maka Lailatul Qadar malam 29
Jika awal Ramadhan hari Sabtu maka Lailatul Qadar malam 21
Jika awal Ramadhan hari Ahad maka Lailatul Qadar malam 27
Jika awal Ramadhan hari Senin maka Lailatul Qadar malam 29
Jika awal Ramadhan hari Selasa maka Lailatul Qadar malam 25
Jika awal Ramadhan hari Rabu maka Lailatul Qadar malam 27
Jika awal Raamadhan hari Kamis maka malam ganjil setelah malam 20
Dan yang perlu diperhatikan bahwa rumusan di atas itu hanyalah prediksi. Bukan rumusan yang mutlak. Jadi meskipun begitu, diharapkan tetap berburu malam Lailatul Qadar pada malam-malam lain selain yang ditentukan di atas. Wallahu A’lam…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebiasaan baik beristighosah

Setiap jum'at pagi MI Islamiyah Ngujung dan MTs Al-Irsyad Ngujung berkumpul bersama di Masjid Jami' Baiturrohman Desa Ngujung Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro dalam rangka mempererat silaturrohim antar lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama dan LP Ma'arif Bojonegoro dirangkai dengan kegiatan Istighosah memohon pertolongan Allah agar kegiatan belajar tholabul ilmi di kedua lembaga tersebut mendapat taufiq dari Allah sehingga siswa dan siswinya memperoleh ilmu yang bermanfaat dan barokah beriman, bertaqwa, dan berilmu. #kemenagri #kemenagjatim #kemenagbojonegoro # paudbintangkejorangujungtemaya ngbojonegoro # raislamiyahngujungtemayangbojo negoro # miislamiyahngujungtemayangbojo negoro # mtsalirsyadngujungtemayangbojo negoro

Hukum Tahlilan Menurut Madzhab Syafi'i

Oleh: Abdurrahman (pembaca setia MB) Setelah membaca artikel yang ditulis oleh Ali Asyhar dan komentar-komentar para pembaca, saya tertarik untuk melakukan kajian terhadap masalah yang diperbincangkan tersebut. MUQADDIMAH Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya (QS. Adz-Dzariyaat: 56) dan Allah swt telah menurunkan kitabnya dan mengutus rasulnya untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana cara beribadah kepada Allah, namun kenyataannya banyak ritual-ritual yang dilakukan oleh umat islam khususnya di indonesia yang tidak jelas asal-usulnya dalam agama, akan tetapi justru seakan-akan hukumnya menjadi wajib seperti acara tahlilan. Acara ini selain tidak ada dasarnya dalam agama juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan tidak sedikit orang yang tidak mampu namun memaksakan diri, sampai ada yang terpaksa berhutang untuk melakukannya. Mengingat yang melakukan tahlilan ini adalah para pengikut bermadzhab syafi'i, maka saya tertarik untuk mengkaji tah...