Langsung ke konten utama

Gambar Berskala

http://rumus-matematika.com/

Kata skala pastinya sudah sering sekali kita dengar, karena skala berhubungan dengan ukuran dimana semua benda mempunyai ukuran. Rumus Matematika kali ini akan membahas mengenai gambar berskala, dimana gambar berskala itu bukan hanya peta tapi juga banyak lagi.  Artikel mengenai gambar berskala kali ini akan membahas meliputi pengertian skala dan faktor skala pada gambar berskala.
skala
1. Pengertian Skala
Pernahkah teman-teman menggambar sebuah rumah? kemudian membandingkan ukuran rumah pada gambar dengan ukuran rumah sebenarnya, tentu lebih kecil, bukan? Ukuran rumah pada gambar teman- teman adalah salah satu contoh gambar berskala, dimana pada gambar berskala digunakan perbandingan. Perbandingan antara ukuran rumah pada gambar dengan ukuran sebenarnya dinamakan skala. Perhatikan gambar diatas.
Gambar tersebut menunjukan sebuah rumah dengan skala 1 : 100, artinya setiap jarak 1 cm pada gambar ( model ) mewakili 100 cm jarak sebenarnya. Jika lebar rumah pada gambar 7 cm maka lebar rumah sebenarnya adalah 7 x 100 cm = 700 cm = 7 m.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar ( model ) dengan jarak sebenarnya.
skala1
secara umum, skala 1 : p artinya setiap jarak 1 cm pada gambar ( model ) mewakili p cm jarak sebenarnya.
catatan:
skala biasanya dituliskan pada bagian bawah peta, denah, model gedung dan gambar berskala lainnya. Penulisan skala yang baik adalah dalam bentuk perbandingan paling sederhana.
contoh:
Diketahui skala suatu peta 1 : 1.500.000. Jika jarak kota A ke kota B 6cm, tentukan jarak sebenarnya kota A ke kota B.
penyelesaian :
skala 1 : 1.500.000
jarak pada peta = 6 cm
skala1


1/1.500.000 =   6 cm / jarak sebenarnya
jarak sebenarnya = 6 x 1.500.000 cm
= 9.000.000 cm
= 90 km
sehingga jarak sebenarnya kota A ke kota B adalah 90 km.

2. Faktor Skala pada Gambar Berskala
Skala pada peta yang sering teman-teman jumpai menunjukan skala pengecilan. Artinya ukuran pada peta lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Hal ini disebut faktor skala. Faktor skala dapat berupa perbesaran dan pengecilan. Cohtohnya : foto benda. Pada foto tampak kesamaan bentuk antara foto dan benda sebenarnya. Foto juga dapat diperbesar atau diperkecil.
contoh :
Sebuah foto berukuran lebar 8 cm dan tinggi 12 cm akan dibuat bingkai dengan lebar 16 cm. Tentukan faktor skala dan tinggi bingkai tersebut.
penyelesaian :
faktor skala = 8 cm : 16 cm = 1 : 2
ukuran – ukuran pada foto bersesuaian dengan ukuran pada bingkainya, sehingga dapat dituliskan perbandingan sebagai berikut.
lebar foto / lebar bingkai =tinggi foto / tinggi bingkai
⇔ 8 / 16  =  12 / x
⇔ x  = (16 x 12 ) / 8
⇔ x = 24 cm
jadi tinggi bingkai = 24 cm
skala 1 : 2 pada contoh diatas menunjukan faktor skala perbesaran.

Demikian materi mengenai gambar berskala, semoga dapat bermanfaat dan dapat membantu dalam lebih memahami matematika dan dalam mengerjakan berbagai variasi soal yang berhubungan dengan perbandingan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebiasaan baik beristighosah

Setiap jum'at pagi MI Islamiyah Ngujung dan MTs Al-Irsyad Ngujung berkumpul bersama di Masjid Jami' Baiturrohman Desa Ngujung Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro dalam rangka mempererat silaturrohim antar lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama dan LP Ma'arif Bojonegoro dirangkai dengan kegiatan Istighosah memohon pertolongan Allah agar kegiatan belajar tholabul ilmi di kedua lembaga tersebut mendapat taufiq dari Allah sehingga siswa dan siswinya memperoleh ilmu yang bermanfaat dan barokah beriman, bertaqwa, dan berilmu. #kemenagri #kemenagjatim #kemenagbojonegoro # paudbintangkejorangujungtemaya ngbojonegoro # raislamiyahngujungtemayangbojo negoro # miislamiyahngujungtemayangbojo negoro # mtsalirsyadngujungtemayangbojo negoro

Hukum Tahlilan Menurut Madzhab Syafi'i

Oleh: Abdurrahman (pembaca setia MB) Setelah membaca artikel yang ditulis oleh Ali Asyhar dan komentar-komentar para pembaca, saya tertarik untuk melakukan kajian terhadap masalah yang diperbincangkan tersebut. MUQADDIMAH Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya (QS. Adz-Dzariyaat: 56) dan Allah swt telah menurunkan kitabnya dan mengutus rasulnya untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana cara beribadah kepada Allah, namun kenyataannya banyak ritual-ritual yang dilakukan oleh umat islam khususnya di indonesia yang tidak jelas asal-usulnya dalam agama, akan tetapi justru seakan-akan hukumnya menjadi wajib seperti acara tahlilan. Acara ini selain tidak ada dasarnya dalam agama juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan tidak sedikit orang yang tidak mampu namun memaksakan diri, sampai ada yang terpaksa berhutang untuk melakukannya. Mengingat yang melakukan tahlilan ini adalah para pengikut bermadzhab syafi'i, maka saya tertarik untuk mengkaji tah...